MARI KITA SEDIKIT BELAJAR SEPUTAR KWALITAS2 DAN JENIS2 KAIN
Mengenal Jenis Bahan Kaos dan istilah-istilahnya
Banyak pilihan untuk memilih kaos yang anda inginkan. Mulai dari model, ukuran, dan design. Sekarang, apapun yang diinginkan bisa anda dapatkan, tentu saja sesuai dengan selera masing-masing.
Biasanya pembeli tidak mengetahui bahkan tidak peduli dengan jenis bahan kaos yang akan dibeli, yang penting menarik dan adem ketika digunakan. Masuk akal memang, dan buat apa mengetahui jenis bahan kaos yang sebegitu banyaknya ?. Namun demikian, dalam memilih kaos ada baiknya anda sedikit mengtahui jenis dan bahan yang digunakannya agar anda lebih cerdas dan bijaksana dalam memilih kaos yang akan anda miliki. Toh tidak ada ruginya kalau anda mengetahui. Bahkan dengan demikian anda tidak akan terkecoh ketika anda memutuskan untuk memilih dan membeli sebuah kaos..
Lalu apa saja jenis bahan-bahan itu ?
Sebagian jenis bahan itu antara lain:
1. COTTON:
Bahan dasar kaos cotton adalah kapas. Cara sederhana mengecek bahan kaos dengan bahan dasar cotton bisa dilakukan dengan cara:
Ambil/ potong sedikit bahan kaos, lalu bakar. Dalam proses pembakaran, bahan ini tidak terlihat melilit apalagi meleleh. Abu sisa bakarannya halus ketika kita pegang (seperti kalau kita membakar kertas). Apabila sisa bakarannya terasa kasar, bisa menandakan bahwa bahan itu bukan cotton.
Yang lebih luas dikenal di bunia fashion adalah jenis Combed dan Carded:
COMBED:
- Serat benang lebih halus ketika dipegang. Permukaan bahan didominasi alur/ garis memanjang.
Itulah sebabnya kenapa sidebut COMBED (disisir).
CARDED:
- Serat benang agak kasar, lebih kaku ketika dipegang. Permukaan bahan antara alur memotong
dan alur memanjang hampir sama rata antara garis.
Sifat kedua jenis bahan ini bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.
2. TC ( TETERON COTTON):
– Jenis bahan ini adalah campuran dari 35 % Cotton dan Polyester (Teteron) 65%. Karena bahan dasarnya sebagian besar polyster, maka bahan ini kurang menyerap keringat dan agak panas ketika digunakan, tapi teksturnya lebih halus, lentur, dan jatuh.
Kelebihan: Tidak susut.
3. POLYESTER, PE:
- Bahannya terbuat dari bahan buatan (sintetis). Bahan dasarnya dari hasil minyak bumi dan juga
biasa digunakan untuk bahan plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka bahan jenis ini tidak
menyerap keringat dan tentu saja panas ketika digunakan.
Kelebihan: tidak susut.
4. CVC ( COTTON VISCOSE):
- Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton dan 45% bahan lainnya (Viscose).
Sifat bahan: Menyerap keringat tapi agak sedikit panas.
Kelebihan: Seperti Polyster, TC dan CVC, tidak terlalu banyak susut.
Ukuran benang:
Hal ini perlu karena untuk mengetahui ketebalan bahan sehingga bisamenentukan ketebalan kaos yang kita inginkan. Ketebalan dalam dunia textile dikenal dengan gramasi Gramasi (Gram/ M2) alias bobot yang didapat dalam 1 M2 bahan.
Berikut beberapa ukuran benang dan gramasi yang lazim dipergunakan.
1. BENANG 16S: Ketebalan antara 220 - 235 Gram/ M2.
2. BENANG 20S: Ketebalan antara 180 - 220 Gram/ M2.
3. BENANG 24S: Ketebalan antara 170 - 210 Gram/ M2.
4. BENANG 30S: Ketebalan antara 140 - 160 Gram/ M2.
5. BENANG 40 S: Ketebalan antara 110 - 120 Gram/ M2.
Catatan: Semakin kecil ukuran benang, semakin tebal bahan kaos.
JENIS RAJUTAN:
Pengertian Teknis.
1. SINGLE KNITT:
- Rajutan menggunakan jarum single.
- Penggunaan bahan hanya bisa digunakan satu permukaan/ sisi alias tidak bisa dibolak-balik.
– Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching). Sebagian besar produk kaos yang ada dipasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.
2. DOUBLE KNITT:
- Rajutan menggunakan Jarum Double.
- Penggunaan bahan bisa digunakan 2 permukaan atau bahan bisa dibolak-balik.
- Jenis rajutan kurang rapat, lebih kenyal, lembut dan lentur. Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak. Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.
3. LACOSTE (LAKOS):
- Mempunyai tekstur/corak, secara kasat mata terlihat kasar bintik2 tapi beraturan.
Bahan ini banyak digunakan oleh POLO shirt).
4. PIQUE:
- Texture seperti Lacoste. Hanya saja bahan ini lebih flexible karena mengandung spandex.
Cara mengetahui perbedaan dengan lacoste, tarik kedua sisi kearah samping kiri-kanan maka
terasa lebih kenyal/ melar dibanding dengan lacoste.
Bahan ini banyak digunakan oleh POLO shirt).
5. STRIPER atau YARN DYE:
- Menggunakan kombinasi benang warna (Yarn Dye).
- Kebanyakan bahan ini sudah finishing (openset atau sudah dibelah). Orang awam menyebut
bahan ini dengan sebutan bahan salur/ warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa
( Pria, Wanita, Polo Shirt, maupun T-Shirt ). Tapi ada juga yang menggunakannya untuk pakaian
anak2 dan bayi.
6. DROP NEEDLE:
- Rajutan dengan variasi cabut jarum.
- Texture garis lurus vertikal. Hands-feel bagus dalam arti lembut, dan lentur ketika dipegang.
Bahan ini biasanya digunakan untuk Rib (leher T-Shirt), tapi juga ada yang menggunakan untuk
Ladies T-Shirt Body Fit dan kaos singlet.
ISTILAH2:
1. TUBULAR/ CALLENDER/ SETTING:
Bentuk bahan dasar kaos ini bulat melingkar (seperti sarung). Untuk bahan Cotton disebut Callendar, sedangkan untuk Non-Cotton disebut Setting. Yang paling banyak menggunakan bentuk bahan seperti ini kebanyakan garment/ yang bergerak di Clothing.
Contoh di label kalau anda membeli bahan kaos, " Call : 40". Artinya lebar bahan kaos 40" berbahan cotton.
2. OPENSET / FINISH BELAH: Jenis finishing ini banyak digunakan untuk produk kaos dengan mengutamakan mutu seperti halnya digunakan untuk produk yang sudah punya brand (branded/ merk terkenal), dan kualitas export.
Ciri bahan kaos yang di openset adalah dibelah melebar /horizontal alias tidak berbentuk lingkaran lagi(sarung) lagi.
Kelebihannya adalah serat bahan lebih lurus, halus dan susut kain hampir 0% karena sudah melalui proses washing sebelum bahan diproduksi.
3. MERCERIZED/ NON MERCERIZED:
A. MERCERIZED. Efek dari proses ini, serat bahan jadi lebih rapat, warna lebih cerah, susut lebih baik, tapi lebih keras ketika dipegang (handsfeel). Contoh untuk jenis bahan ini banyak dipakai oleh produsen kaos lokal seperti : Sinergy, BE-HOT, Metalizer, Cressida, Dadung, Dagadu, dan lainnya.
B. NON MERCERIZED. Bahan dengan proses ini hasilnya terasa lebih soft/ lembut dan lentur. Contoh produk kaos yang memakai bahan jenis ini seperti Giordano, Billabong, Quicksilver, dan produk2 pakaian anak-anak dan bayi.
4. BIO ENZYM dan BIO COMPACT:
Jenis finishing ini merupakan inovasi dari Non Mercerized. Sebenarnya kedua jenis finishing ini secara teknis bersifat merapuhkan permukaan bahan kaos dengan semacam bakteri. Yang didapatkan adalah penampilan bahan jadi super lembut, bulunya jadi halus dan warna lebih cerah. Kelemahan bahan ini adalah tidak awet. Tetapi konsumen produk kaos jenis ini tidak mengutamakan keawetan kaos melainkan gengsi, karena produk ini umumnya merek terkenal dan mahal seperti : Billabong,Rusty, Ocean Pasific, Rip Curl, No Fear, dan lainnya.
5. ROTARY PRINT: Bahan kaos sudah disablon sebelum di dipotong (cutting). Proses printingnya menggunakan mesin rotary. Itulah sebabnya disebut rotary print. Kebanyakan penggunanya adalah garment.
5. WARNA : Warna untuk bahan kaos biasa menggunakan bahan warna yang REAKTIF atau SULFUR.
Warna yang dihasilkan dengan mencampurkan bahan warna dasar :
Reaktif : Warna TIDAK PEKAT
Sulfur : Warna PEKAT
"WATF CLOTHING MAKER"
0 komentar:
Posting Komentar